Tuesday, October 16, 2012

Mau Bertamasyaaa

Ih senangnya...
dan dengan super norak sejak kemarin saya susah tidoor...too excited!
Saya sudah packing aja doonk sejak minggu kemarin *lapkening
Terus bongkar lagi
Terus packing lagi
Begitu terus….. -__-
Mungkin inilah perasaannya orang labil ya, berubah mulu, gak yakin ama diri sendiri. Jadi kasian ama ababil…*et dah, kenapa jadi ngelantur.
Saya soalnya agak terobsesi untuk berkemas seminimal mungkin. Terinspirasi dari seorang sahabat saya (kedip mata ama Bebeb) yang selalu bikin takjub. Dia juga pereu. Namuun…dia mampu packing miniiiimmm banget tanpa mati gaya atau pake baju sampe dekil. Sungguh sangat inspirasional kan? Padahal ya, saya ini dibanding suami dan teman-teman saya lain, sudah paling ringan bawaannya kalau main bareng. Sampai kadang jadi gak pede. “Apa yang gak gw bawa ya??” kalau main bareng dulu ama anak-anak kampus atau kantor.
Itu dulu. Sebelum saya dipertemukan kembali (sedaaphh bahasanya :D) dengan sahabat-sahabat saya sejak…SD!
Ternyata di atas langit selalu ada langit.
Saya bawa koper waktu jalan ke Bandung; dia bawa ransel - dengan ukuran ransel punyanya anak sekolah yang mungil sajah. Waktu ke Yogya, terulang lagi.
Berbekal pengalaman seperti itu, saya berusaha berguru lah ya.
Katanya, bawalah celana jeans seminimal mungkin. Kalau sang suhu – si bebeb -  ini, dia hanya pakai jeans untuk berangkat dan sewaktu pulang naik pesawat.
Untuk main, pakai rok atau clana pendek kain. Inget, kain.
Terus bawa baju yang bahannya ringan dan cepet kering. Gak usah bawa baju yang butuh pelengkap. Misal: rompi, cardigan, tank top. Usahain one piece ajuah. Apalagi agenda mainnya jalan-jalan ke pantai atau sawah atau air terjun. Tak perlu cem macem.
Saya bingung deh.
Sungguh.
Soalnya saya selalu pakai jeans selain ngantor. Rok yang saya punya khusus untuk gereja dan kondangan. Tak mungkin lah yaaa dibawa jalan-jalan ke Bali (eh iya, saya udah bilang belum kalau saya mau ke Bali? Belum? Sekarang udah yaa..*nyengir).
Pastinya baju renang dibawa lah jreng.
Bayangannya udah berenang aja di kolam hotel tiap hari, sungguh kampung ya..hahaha.
Nanti malam saya akan packing lagi. Milih baju lagi. Soalnya saya ingin koper saya yang sebiji itu cukup untuk main 3,5 hari di Bali plus apapun yang akan saya beli disana *silang jari berharap jangan kalap.
Saya pemalas…banget. Pergi tanpa suami atau adik lelaki saya berarti saya tidak punya ‘kuli panggul’ (hihihi). Jadi harus bawa barang sesedikit mungkin *ulang mantra berjuta kali biar meresap ke otak en tingkah.
Eniwei, apapun, saya sungguh menunggu-nunggu liburan ini. Kami gak nyiapin itin khusus. Yang dijadwal hanya: Potato Head. Karena PotHead paling mahal en butuh relokasi dana khusus, ceuu, kalo mau kesanah (stengah yeti kabarnya kalo mau duduk di pool – pulang gw ngesot dahh). Lainnya: keliaran sekitar Ubud. Hari terakhir, saya en bebeb akan keliaran di Kuta Legian. Lalu sambil liburan, kami harus saling mengingatkan bahwa duit gak tumbuh di pohon dan bahwa pulang liburan masi harus mikir makan sampe gajian berikutnya *meringis
Terlebih diatas segalanya, ingin ngomongin dunia ini dengan mereka, dari yang halal sampai yang haram. Sekalian mengadakan rapat eksekutip mengenai perencanaan pembuatan blog ‘geng’ kami *idih gengg.
Ide ini dari bebeb. Supaya kami yang terpisah mencar di 3 kota 2 propinsi ini bisa terus keep in touch. Soalnya saya dan temen saya neng Eti gak pesbukan (neng Eti kadang aktipin lagi katanya kalo ada undangan kawin temen, hihi). Agak susah mau crita ngapain aja, main kemana, dan updet kehidupan masing-masing. Selain itu, dua dari enam ‘geng’ kami ini gak ada blekberi, jadi gak ada di grup.
Supaya kagak putus temenan kami. Puluhan tahun booook….harus dijaga dan dirawat. Teknologi udah oke begini tinggal diri ini harus dipecut jangan males. Setubuh?
Yuk ah…ntar balik dari Bali sambung deui.
Ps. Tadinya saya pingin banget uplot poto kami, namun berhubung blon ijin sama mereka jadiii…jangan dulu lahhh…

Friday, September 21, 2012

We're Programmed to be Lazy

Twit googlefacts beberapa hari yang lalu:
" We are by nature more happy when kept busy, however, we're programmed to be lazy."
Gila ya, penyakit manusia bisa digambarkan dengan tepat dalam satu kalimat *nyengir.

Monday, September 17, 2012

Stop Whining

Pilihan hidup
Saya sedang dikelilingi beberapa teman yang (menurut saya) sedang menipu diri.
Saya memahami patah hati dan jelas, pernah ngalamin namanya patah hati sampai jadi tolol. Siapapun yang pernah mengalami patah hati pasti bisa berempati dan bahkan bisa mengingat jelas kejadian tersebut walau sudah lama berlalu. Makanya waktu nemu blog ini pastinya saya juga ikut lelehh…
Nah, seperti yang sudah diketahui bersama, perasaan sih sulit ya (kalau gak boleh dibilang gak bisa) diatur. Seperti kata Meredith Grey di Grey’s Anatomy ke Finn waktu milih Derek
“…and you may even be the better guy. But…he’s the one. And I wish he wasn’t.” Kira-kira si Meredith ini helpless dan berharap sebenernya kalau si dokter ganteng ini bukanlah ‘the one’.


Isn't he just yummy??!
                            
Oh the miserable road we chose for the sake of ‘the one’. Sama dari pihak si Derek oge. Dia juga jengkel sama diri sendiri karena biar bagaimanapun dia berusaha perbaiki pernikahannya dengan sang istri, Addison (which by the way gak kurang cantik atau pun kurang pinter), Meredith tetep yang dia liatin dengan matanya yang so McDreamy. Both tried to do the right thing.
Intinya, semua yang udah ngelewatin masa jatuh hati bukan sama yang orang diinginkan untuk dijatuhi hati, pasti ngerti rasanya patah hati.
Saya ingin membahas tindakan kita nyikapin jatuh hati ini.
Iya memang rasanya kiamat. Rasanya heran kenapa kalau memang bukan jodoh kok tetep cintaaa (seperti syair lagunya Daniel Bedingfield: ‘If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am?’).
Itu wajar kok. Cinta itu gak bisa diatur.
Tapi ada yang bisa kita atur. Keputusan kita. Tindakan kita.
Kadang, keputusan sering gak sejalan sama hati. And it sucks, I know. Been there, done that. Jadi dewasa emang gak enak #eaaa
Makanya mungkin banyak alay yang berusia lebih dari 20 tahun; gak bisa move-on dari ke-ABG-annya. Soalnya masa ABG adalah masa yang ringan (ternyata ya!) dibanding setelahnya *nuduh
Kalau kamu dilecehin pasangan kamu, diselingkuhin, dikatain bodoh, dijanjiin dinikah tapi diundur terus sampe lewat setaun…kira-kira pinter gak kalau tetep pertahanin hubungan sama dia?
Nah tapiii…kalau memutuskan untuk bertahan – dengan alasan romantis picis seperti: cinta – yah, jangan cengeng. Udah tau dia tukang selingkuh dan udah lebih dari 3 kali ketahuan (entah berapa kali yang gak ketauannya), tetep juga dipertahankan; jadilah dewasa dan bertanggung jawab. Artinya, nggak ada yang paksa kamu untuk terus bersama dia, apapun yang terjadi, ya resiko. Iya tho? Semua temen dan kenalan udah menyarankan jangan diterusin. Kamu juga udah berniat demikian tapi, sekali lagi atas nama cinta (nyengir ah), kamu mencoba untuk bertahan dan nerima dia kembali.
Keras? Iya kali ya. Soalnya….hmmm…masalah hidup itu..banyak yang lebih berat (imho) dari cinta-cintaan. Kalau kerjaan sampe berantakan karena pacar, aduh…
Mungkin ada yang kerja hanya untuk have fun; tapi biarpun demikian, nangis di kantor en diketahui nyaris semua kolega, sangat tidak profesional. Apalagi mengumbar cerita untuk kesekian kalinya dikhianati pacar. People will lose respect.
Dan…bukan mau mendoakan atau menakut-nakuti, hidup ini seneng banget lempar-lempar cobaan yang hanya bisa kita jalanin dengan ikhlas dan berserah. Nothing we can do to make it good. Seperti kehilangan orang terkasih karena kematian, kehilangan pekerjaan, sakit yang belum ada obatnya..those kind of things. Kamu bisa berusaha macam-macam namun untuk hal-hal seperti ini, hasilnya ada dalam kuasa-Nya.
Untuk hal-hal yang masih bisa kamu tangani sendiri, please, jadilah cerdas.
Tidak apa-apa kamu masih menangis mengenang dia sampai bertahun-tahun. Bisa dimengerti kamu masih galau sampai ‘nyampah’ di dunia maya dan nyata. Seperti yang saya bilang, perasaan itu gak bisa diatur.
Namun keputusan kamu, apa yang kamu lakukan adalah tanggung jawab kamu. Kalau memang kamu ‘suka’ menderita, silahkan. Hanya, hargai orang-orang yang begitu peduli dan meminta kamu memutuskan jalan yang lebih baik. Caranya? Jangan manja. Jalanin keputusan kamu sampai titik darah penghabisan kalau memang itu yang kamu inginkan. Jangan merengek, mengeluh dan terus-terusan bertanya “Kenapa begini sih hidupku?”. Itu seperti kamu memegang setrika panas. Semua disekitar kamu menjerit suruh kamu lepasin. Kamu gak lepasin. Tapi kamu terus menerus menjerit “Aduh panas..tolong…panas banget.” -___- !
Biasanya yang dibilangin begini akan mengeluh seperti ini“Kamu gak tahu sih rasanya jadi saya.” Kalau sudah itu yang mereka katakan, saya hanya diam tersenyum…dan kembali berjuang dalam diam membereskan hati saya sendiri.

Monday, September 10, 2012

Sunday Mass this week

Saya kemarin kebaktian hari Minggu di GKI Diponegoro, Surabaya. Waktu itu yang melayani firman adalah Pdt. Arliyanus Larosa. Awalnya saya mendengar pembukaan khotbah beliau agak ilfil. Soalnyaaa...kan bahas soal kerendahan hati. Rendah itu artinya ya lemah, bukan apa-apa, miskin.
Nah, dari situ saya nangkepnya mau disuruh jadi lemah, miskin, etc. Walau dalam pikiran saya “Apa iya sih disuruh begitu?” Ternyata memang saya…salah *nyengir
Coba saya jabarkan ya khotbah bapak pendeta ini dengan semampu saya. Sebelumnya maap banget kalau ada yang kurang tepat, tapi mudahan jangan sampe salah ya.
Jadi bacaan diambil dari Markus 7:24-30 (salah satunya). Tentang iman seorang perempuan Siro-Fenisia yang dianggap orang Yahudi orang Kafir (disini pak pendeta sempat mengomentari betapa sekarang semua saling mengatai yang lain kafir “…belagu amat..” dan saya tersenyum karena akhir-akhir ini demikian adanya).
Namun karena ibu ini menunjukkan kerendahan hati dan iman yang besar, Allah menolongnya. Saya masih agak terganggu dan masih harus mencari penjelasan kenapa Tuhan menguji iman ibu ini dengan merendahkan dan menghina dia. Tapi at the very least, saya belajar sesuatu yang amat sangat berharga hari itu mengenai kerendahan hati.

Tantangan menjadi rendah hati adalah, jika kita rendah hati, kita takut tidak dianggap ‘serius’ oleh pihak sekitar.
Jaman sekarang yang mana budaya untuk menunjukkan “Ini aku.” (dirasa) dibutuhkan untuk mencapai posisi dihormati dan disegani, kerendahan hati bukanlah sesuatu yang lazim. Jika di kantor misalnya, jarang terjadi atasan yang menyapa bawahan terlebih dahulu. Takut tidak dianggap dan jika terlalu akrab nanti bawahan menjadi kurang hormat. Seperti di restoran, para pelayan sigap melayani dan ramah menanyakan kebutuhan kita. Kita, sebagai pelanggan, kadang tidak membalas sapaan dan senyuman ramah mereka karena kita menganggap kita lebih tinggi, memang pantas dilayani. Mungkin ada yang berpikir bahwa mereka dibayar, kata pak pendeta, mengucapkan apa yang saya ucapkan dalam hati *nyengir. “…tapi kita juga sering kan menemukan pelayan yang tidak ramah? Cemberut sewaktu kita memanggil dan tidak sigap melakukan tugasnya. Pelayan yang ramah itu adalah pelayan yang berhasil menempatkan orang lain –dalam hal ini pelanggannya- di depan kepentingannya sendiri.” Ini adalah salah satu ‘rumus’ rendah hati. Mendahulukan orang lain ketimbang diri sendiri.
Pendeta juga bercerita bahwa seperti biasanya budaya di Indonesia, ia juga dibesarkan dalam keluarga yang melihat bapak itu adalah raja. Bapak itu datang ke meja makan setelah semua siap. Kursi yang ditempati adalah yang terbaik. Makanan juga diletakkan paling lengkap dekat posisi bapak. Sewaktu pak pendeta menikah, ia mengakui bahwa melaksanakan apa yang diajarkan firman amatlah sangat sulit. Ia mencontohkan, di rumah, ia ikut sibuk menyapu mengepel (yang mana menurut pak pendeta, ketika orangtuanya tahu, mereka menangis karena tidak rela anak lelakinya melakukan pekerjaan rumah seperti itu) dan berbagi tugas menyiapkan makan keluarga setiap hari. Resikonya ada, kadang anak-anak lupa bahwa ayah mereka tetaplah sosok yang harus dihormati. Butuh kerja keras dan kerendahan hati untuk melakukan teladan Allah.
Berikut yang saya ingat dan melekat di hati saya, untuk menjadi orang yang rendah hati dibutuhkan percaya pada-Nya. Berserah bahwa kita percaya Dia yang memelihara kita. Saya sungguh baru menyadari, inilah yang sulit. Sebagai manusia, kita sering ingin mengatur dan memaksa rencana kita pribadi untuk terjadi. Hanya dengan rendah hati mengakui kita manusia dan Allah yang berkuasa memampukan kita untuk menyerahkan hidup kita pada-Nya. Demikian pun sebaliknya. Kita percaya, walau kita tidak pamer kuasa dan pamer kekuatan, Allah akan memberikan apa yang kita perlukan.
Itu sulitttt.
Ada rasa khawatir, kalau saya tidak begini atau tidak begitu, apa yang saya inginkan tidak bisa tercapai. Kita berhenti percaya kalau Allah yang punya kuasa; kita percaya apa yang terjadi dalam hidup kita adalah karena KITA. Wahh…
Lalu, pak pendeta juga menyinggung, sering kita tidak mengakui ada masalah yang membutuhkan pertolongan atau konseling pihak ketiga karena gengsi. Selain juga karena takut jadi bahan omongan orang lain. “Itu juga sikap tidak rendah hati. Tidak mau dibilang tidak harmonis? Ya memang tidak harmonis kok. Akui saja. Lha memang tidak bisa rukun.” Mengakui ada masalah adalah sikap rendah hati yang memungkinkan kita meminta pertolongan orang lain. Tanpa itu, masalah tidak kunjung selesai dan semakin parah.

Pendeta mendekati akhir khotbah juga mengajak kita saling mawas diri, apakah diri sendiri sudah menjadi istri/suami/anak yang sesuai dengan firman Allah. Pendeta mengatakan, terkadang kita merasa apa yang kita lakukan sudah benar. Contoh: walau untuk bekerja, pendeta tetap menyadari bahwa perjalanan dinas yang mengharuskannya meninggalkan keluarga tetaplah meninggalkan. Jadi, walau lelah, walau hanya sehari, pak pendeta berusaha pulang sebelum melanjut perjalanan berikutnya. Itu adalah tugasnya sebagai seorang suami dan seorang ayah.

Khotbah yang amat sangat mengena di hati saya dan apa yang diucapkan masih terus terngiang. Semoga membuat saya berubah menjadi lebih baik ya, bukan hanya untuk diingat saja. Oh ya, dan tentuuu..bersyukur bisa mengikuti khotbah yang dibawakan bapak pendeta ini, yang ternyata jauh-jauh datang dari Jakarta untuk membawakan firman ke Surabaya J

Friday, September 7, 2012

Gak Pantes Yaa..

Emang butuh disiplin tinggi ya untuk nulis kalau hati lagi berantakan dan gak karuan.
Padahal, udah berulang kali hardik diri suruh ceria kek, senyum kek…bahwasanya saya nih gak punya masalah apa-apa yang gedha gitu untuk buat saya ngerasa berantakan. But oh how I such a mess
Sering inget mama tiba-tiba. Trus nangis.
Inget kenangan yang udah berlalu dan gak mungkin diulang. Trus nangis.
Ini kenapa saya jadi cengeng??
Mungkin juga karena ngerasa diri jelek dan durjana. Kemarin 2 minggu penuh harus minum obat 5 kali sehari. Nah, obatnya lumayan keras dan saya punya maag akut, jadilah kudu makan nasi setiap mau minum obat. Coba ya sodara, 5 kali makan nasi shari. Apa gak jadi buntelan lemak?! Apa? Dikit aja makannya? Sempet sekali dua kali saya makan 3 sendok aja supaya gak terlalu banyak. Setengah jam setelah makan obat, perut kayak diamplas en dituangin cabe andaliman di dalem. Daripada penyakit jadi nambah, ya saya ngalah, makan yang lebih banyakan. Sembuh? Iya, habis itu pundung sampai sekarang karena kesusahan nurunin kelebihan berat yang  ditabung pas sakit itu. Nasib. Naikinnya 2 minggu--nuruninnya….udah sbulan berubah dikiii…tt aja.
Stres.
Soalnya saya sama temen-temen saya rencana bulan depan mau ke Bali. Nah, kami ini lagi tanding mau bikin bodi bikini. Ngerti kan? Bodi yang pantes dipakein bikini. Pantes dalam arti gak bikin anak kecil nangis kalo liat ini bodi berbikini ria di depan umum pas di Bali nanti. Lha bukannya makin ok malah melembung giniiih!
Tapi kembali lagi, yang bikin paling benci karena saya tau persis ini semua salah saya sendiri. Seharusnya saya emang olahraga. Mau gak makan kayak apa juga, saya bukan tipe yang bisa berbadan keren kalau tanpa olga (olahraga). Sayangnya, seperti yang pernah saya posting disini, saya itu rewel orangnya. Banyak syarat mau olga. Sirik bener saya sama seorang temen saya yang niatnya ngelakuin sesuatu itu luar biasa. Bayangin, dia biasanya olga sendiri aja di rumah. Pake video-video si Casey Ho entuh. Atau video lain yang dia donlot dari internet. Ini  butuh kedisiplinan tinggi…banget! Dan saya nampaknya gak memiliki elemen penting ini untuk olahraga. Saya butuh ‘disuapin’. Lebih bagus lagi kalau ada personal trainer yang ngomelin kalau saya diliat males.  Mahal ajuah gitu tapinya yaaa…
Trus rumah berantakan. Ahahahaha…lagu lama.
Tapi diantara segala keluh kesah (yang gak penting banget if I may added), saya sering menemukan diri bersyukur waktu liat adik dan suami saya di rumah. Saya bahagiaaaa banget. Mereka bisa bikin saya ketawa dan kami bisa berjam-jam melakukan perbincangan konyol gak penting yang bikin ngakak-ngakak di jam-jam yang gak lazim. Mereka juga dua lelaki terkasih yang selalu sayang saya gimana juga kacaunya saya. Terus, mereka lebih rajin dari saya. Mwahahahaha…apa ini bikin saya jadi tercambuk dan mawas diri supaya lebih rajin? Ih salah. Saya malah makin termanja. *ngunyah buah hasil kupasan adik sambil dipijitin suami
Ah ternyata saya memang tidak pantas bete.

Thursday, September 6, 2012

Blogwalking

"I know that you will always coming back to me.."

Ahh..terkenang karena baca cerita disini

Friday, August 24, 2012

My beloved brotha

Saya beruntung punya seorang saudara kandung yang super nyambung dengan saya
Yang super sabar ngadepin tingkah ajaib saya
Yang tahu banget sindrom ratu saya (ada amen kan ya disini? =P)
dan yang sanggup tertawa bersama saya kapan pun,
kapan pun maksud saya bahkan waktu dunia rasanya runtuh di sekeliling kami.
Dia sahabat saya yang paling lama.
Yang pernah saya siksa awal-awal kehadirannya di dunia,
dan untungnya survive dan mampu memaafkan saya untuk semua siksaan itu *nyengir
Sekarang giliran saya untuk jadi 'batu'nya,
saya sempat lupa dan biarkan dia sendirian karena saya sibuk menguatkan diri sendiri.
Punya adik itu privelege, u know...not all allowed to have one.
And hubby, thank you for loving him like I love him...
I'm a lucky one.

Penyakit (Kelar) Liburan Panjang

Hmm...apa itu?
Penyakit yang gejalanya begini nih:
Nggak punya niat
buat ngapa-ngapain
cis...malu-maluin
Mau masak? Iya si dikerjain karena seneng liat makanan laris dilahap orang laen. Tapi perasaan ngerjain itu nggak seseneng kalau, let's say, berenang.
Mungkin kemalasan ini semata-mata karena saya udah meliburkan diri berolah raga.
Baiklah, akan saya 'paksa' diri ini olga (olah raga) dengan cara membayar membership di club olga yang ok tapi sangat membutuhkan motivasi tinggi. Kenapa? Karena oh karena, tempatnya jauh dari rumah. Sejam gitu naek motor. Iya, iya...dibanding penduduk Jakarta yang melihat perjalanan di bawah 2 jam itu terhitung sangat dekat saya sadar saya semakin m.a.l.a.s.
Terus apalagi ya? Oh ya, belajar ilmu akunting yang oh my gawt udah gak bisa dideteksi keberadaannya di otak saya. Alesan: sini bukan manajer yang mana belum pernah pegang secara langsung financial report let alone analyzed one.
Mau mulai belajar musik lagi, piano mungkin? Gitar? Anything to keep this brain of mine stimulated.
Terus pengen bisa nyetir mobil.
Terus belajar bahasa Jepang atau Jerman atau Mandarin.
Untuk tiga yang terakhir terganjal satu: duit oh duit. Huahahaha...
Begitulah hidup.
Saat punya duit - gak punya waktu.
Saat punya waktu - gak punya duit.
Makanya mungkin orang gampang sirik kalau liat nyonya-nyonya gaul yang bisa diketemukan berkeliaran di mall saat jam kantor (padahal bisa aja beliau freelancer - power of positive thinking *urut jidat). Nyonya-nyonya yang badannya aduhai ngalahin gue dengan status ibu beranak...tiga! Punya waktu salon en nge-gym setiap hari, berjam-jam.
Eh apa inih jadi ngelantur nyiramin rasa iri dan sirik - nunduk malu.
Semua itu katanya bisa dihadapin dengan bersyukur.
Karena tidak ada harta di dunia ini akan terasa cukup bagi seorang gue tanpa rasa syukur.
Okeh, sambil bengong memotivasi diri untuk melakukan hal-hal yang berguna, nyambi browsing-browsing dan senang mengetahui mz mbot sudah selesai (nampaknya) memindahkan isi blognya dari multiply ke wordpress. Karena entah kenapa, komputer saya di rumah dan kantor mengalami kesulitan yang cukup signifikan (halah) untuk mengakses multiply.
Selamat berakhir pekan! (yaelah, gue feeling no use gini pas weekend, gimana besok weekday woi!)

Thursday, August 23, 2012

Patrick Dempsey

I fall head over heal with his smile..
to think that he's staring at me with those gorgeous eyes
make my heart pounding and turns these feet I have into jelly
Meet...the doctor of my heart, Dr. Derek Shepherd...my one and only..Patrick Dempsey
*lap iler
He's just yummy =P

Wednesday, August 22, 2012

Ied Mubarak

Selamat merayakan Idul Fitri untuk semua yang merayakan yaa..
Gimana liburan Idul Fitri? Biasanya waktu ngumpul sama family itu waktu gosip, hahaha. Sapa nikah ama sapa, sodara mana yang kerja dimana, siapa yang baru hamil, etece endebrei.
Walau setahun sekali, sebenernya waktu itu pendek lho ya...kayaknya baru kemaren Idul Fitri-an, eh...udah Idul Fitri lagi.
Apalagi liburan..mau seminggu juga tetep berasa pendek...cih
Nyeret badan dari tempat tidur rasanya beraaattt banget. Gak kebayang ya sama temen2 yang liburan juga tetep pada kerja seperti polisi, pegawai mini market itu (gak pada tutup aja loh mereka), supermarket, mall..wih...
Saya justru ngerasa habis libur panjang gini waktu yang tepat untuk resolusi. Nggak? oh well, maybe it's just me. Am rambling for I don't know what.
Biasanya karena baru libur lumayan lama dan 'tiba-tiba' udah harus masuk, saya menyadari: life is short. Dan saya belum jadi apa-apa. Bukan siapa-siapa. Banyak yang belum jadi dikerjain. Hell, I didn't even do my laundry! *langsung frustaseh
Mungkin saya bisa mulai dengan yang paling mudah ya.
Soalnya kalau gak dimulai dari mana-mana, makin jengkel ama diri sendiri, makin benci, makin gak ngapa-ngapain dan akhirnya jadi gak berguna.
Olah raga...udah brenti dan mulai lagi susahnya ampun makdipite...
Punya sifat males itu memang terkutuk deh..hhh....
Kalo dilihat di pilem-pilem ya, model dokter atau pengacara, mereka sibuk kerja mereka sibuk olah raga (or as my friends called: olga). How-in-the-world can they do that ??! Ya tapi memang sihh, perhatikan nggak semakin sibuk kamu, semakin banyak yang selesai kamu kerjain. Semakin libur, semakin gak ada yang kamu kerjain. And I mean n.o.t.h.i.n.g.
Baiklah, saya akan ngumpulin semangat dulu ya buat ngerjain hal-hal yang perlu saya kerjain. Dan hopefully, hal-hal yang ingin saya kerjakan.

Grey's Anatomy

I spent my last 3 days of my holiday to see Grey's Anatomy. Telat? Yeah...
I love The Frey How to Save a Life long before I see the movie.
So, to refresh my memory, the lyrics of "How To Save A Life" from The Frey

Step one you say we need to talk
He walks you say sit down it's just a talk
He smiles politely back at you
You stare politely right on through
Some sort of window to your right
As he goes left and you stay right
Between the lines of fear and blame
And you begin to wonder why you came

Where did I go wrong, I lost a friend
Somewhere along in the bitterness
And I would have stayed up with you all night
Had I known how to save a life

Let him know that you know best
Cause after all you do know best
Try to slip past his defense
Without granting innocence
Lay down a list of what is wrong
The things you've told him all along
And pray to God, he hears you
And pray to God, he hears you

Where did I go wrong, I lost a friend
Somewhere along in the bitterness
And I would have stayed up with you all night
Had I known how to save a life

As he begins to raise his voice
You lower yours and grant him one last choice
Drive until you lose the road
Or break with the ones you've followed
He will do one of two things
He will admit to everything
Or he'll say he's just not the same
And you begin to wonder why you came

Where did I go wrong, I lost a friend
Somewhere along in the bitterness
And I would have stayed up with you all night
Had I known how to save a life

Where did I go wrong, I lost a friend
Somewhere along in the bitterness
And I would have stayed up with you all night
Had I known how to save a life

How to save a life

How to save a life

Where did I go wrong, I lost a friend
Somewhere along in the bitterness
And I would have stayed up with you all night
Had I known how to save a life

Where did I go wrong, I lost a friend
Somewhere along in the bitterness
And I would have stayed up with you all night
Had I known how to save a life
How to save a life

How to save a life

Wednesday, August 15, 2012

Bentar lagi liburan

Tinggal ngitung jari yaa..
biasanya kalo udah masuk minggu mau libur panjang begini semangat kerja menurun jauh kalo gak boleh dibilang nyaris gak ada =P
Tapi tahun ini...biasa aja...
excited mau liburan..yes
males..umm...no
Entah kesambet setan apa ya, mari disyukuri bahwa bibit malas lagi pamit dari saya
Saya tetep semangat kok nyiapin liburan. Kemana? Gak kemana-mana *semangat
Kenapa semangat? Two of my beloved men are with me :)
Jadi kami sudah menyusun banyak agenda
Mau masak ini itu *rajin donlot en mikirin resep
Donlot proyek DIY yang okeh seperti inih
Ama browsing buku-buku yang diinginin - mulai rajin update goodreads lagi

Jadi bener kok memang,
it's not what you're doing
but with who
Yuk ah...

Friday, July 20, 2012

Close Friends in Your Thirties

Ahaha...ketauan umur ya...biarlah
Awalnya saya juga agak denial, ah nggak ah, itu gak terjadi sama saya
Terus waktu berusaha jujur....ada benernya sih
Gak semua memang, cuma ada yang memutuskan 'hanya' fokus ama keluarga setelah punya anak
en temen jadi yang kesekian.
Saya gak bilang itu salah, itu kan pilihan masing2 orang kan ya.
Saya membaca artikel ini dan berjanji, kalau saya punya anak, saya akan berusaha maintain relationship sama semua sahabat saya. The one that I'm certain. Karena saya buktikan sendiri, mereka gak tergantikan. Dan juga, karena saya orangnya pemalas, saya akan berusaha membuka peluang dan kesempatan sama orang2 baru yang datang dalam hidup ini. Let's face it, friendship needs maintanance. Saya memang gak akan maksain diri temenan ama yang menurut saya gak ada chemistry-nya (kayak nyari pacar aja), but when I got one, I'll give my best to keep one.
Mantan bos saya dan temen kantor saya adalah beberapa sahabat baru yang saya temukan setelah saya lulus kuliah. Dan mereka berkesempatan menunjukkan kualitas mereka sewaktu saya dalam posisi jatuh ketimpa batu kegiles truk :P
Artikelnya bisa ditemuin di sini
Let's make friends, people!

Tuesday, July 17, 2012

Past...quit tapping my shoulder

So it’s true what people said
It’s not healthy to stay on a place who have huge memento of your lost loved one...
Sometimes it comes and shove its face
Sometimes it comes in a blackberry phone of a friend who have no idea what they’re doing to your heart
And you, being surreptitious about the past and all
Have to manage gathering all of your strength not to stare blank due to your heartache

Dear past, quit tapping me on the shoulder...I don’t want to look back.

Friday, June 29, 2012

Adieu...

karena diucap langsung gak mungkin
lewat sini aja ya...

Hai kamu...
kamu yang udah dampingi saya sejak...hmmm...8? 9 tahun?
Kamu yang selalu ada waktu saya inginkan atau nggak
Dan lucunya, selalu setia bahkan waktu terpisah benua dan samudra
Kamu yang kuharap ada dan deket waktu mama sakit
kamu yang kuharap datang waktu mama tiada
kamu yang sempat saya pertimbangkan untuk bersama
di sisa waktu yang saya punya...

Aha...kamu tidak tahu yang terakhir tadi kan?
Tahu kamu kenapa akhirnya saya tidak ambil pilihan itu?
Karena saya tahu
kamu akan selalu bisa baca saya
dan kamu akan selalu sadar

bagi saya, perasaan yang berlabel 'cinta' itu sudah saya berikan
untuk satu orang
dan orang itu bukan kamu.

Maka dari itu, saya bahagia kamu buktikan sendiri perkataan saya dulu berulang-ulang
pasangan kamu sungguh ada dan bukan saya
dan sewaktu kamu bilang kamu bahagia
saya bangga...

Kamu bilang mungkin kamu akan pergi dari saya
kamu bilang kamu akhirnya mengerti waktu saya jabarkan arti setia dan menjaga rasa

Kamu tahu?
Saya sebenernya belum rela
Tapi karena kamu sangat berharga, sahabat
Saya pasti bisa.
Adieu....

Thursday, May 24, 2012

Silahkan yang galau =P

Dengan semangat menye en galau, demikian saya persembahkan lirik lagunya si Gavin Degraw - Not Over You.
Mangga atuh jujur ama hate..huahuahua:
 
***********
Dreams, that's where I have to go
to see your beautiful face, anymore
I stare at a picture of you and listen to the radio
Hope, hope there's a conversation
where we both admit we had it good but
until then it's alienation, I know, that much is understood
If you ask me how I'm doin I would say I'm doin just fine
I would lie and say that you're not on my mind
But I go out and I sit down at a table set for two
and finally I'm forced to face the truth
No matter what I say, I'm not over you
Not over you

Damn, damn girl you do it well
And I thought you were innocent
You took this heart and put it through hell
But still you're magnificent
I I'm a boomerang doesn't matter how you throw me
Turn around and I'm back in the game
Even better than the old me
But I'm not even close without you

CHORUS:
If you ask me how I'm doin I would say I'm doin just fine
I would lie and say that you're not on my mind
But I go out and I sit down at a table set for two
and finally I'm forced to face the truth.
No matter what I say, I'm not over you

BRIDGE:
And if I had the chance to renew
You know there isn't a thing I wouldn't do
I could get back on the right track
But only if you'd be convinced
So until then

CHORUS:
If you ask me how I'm doin I would say I'm doin just fine
I would lie and say that you're not on my mind
But I go out and I sit down at a table set for two
and finally I'm forced to face the truth
No matter what I say, I'm not over you
Not over you
Not over you
Not over you

Tuesday, May 15, 2012

Pop Up Cards

Lagi suka bikin beginian:

Ini upload dr web Robert S. bukannnn karya daku

Ketularan seorang kawan yang emang hobi benerrr crafting.
Untuk yang mau model simple en anak kecil juga bisa buat, bisa print design disini nih:

http://robertsabuda.com/popmakesimple.asp

Hasil sendiri belum layak tampil karenaaa...masih pake kertas 70 gram yang mlentat-mlentot, hehehe

Friday, May 11, 2012

Positive...

Jadi orang positive itu memang gak gampang
Jadi dicoba langkah-langkah kecilnya dulu deh...
Dibilang kecil bukan berarti g.a.m.p.a.n.g
Saya mau mulai untuk tidak mengeluh....!
Kedengerannya simple kan ya? NOT!
Temen kantor banting-banting telpon?
Temen sebelah ngegosip kenceng-kenceng di telpon padahal kerjaan lagi hectic?
Bos tiba-tiba punya ide cemerlang dan urgent dikerjain hari itu juga jam...4 sore?
Temen main tiba-tiba entah kenapa berubah jadi ababil manja?
Menahan diri tidak mengeluh itu....sulit *tarik napas panjang sambil gertakin gigi
Namun...waktu kamu bisa menahan diri, biar hanya sehari, rasanya jadi berkuasa
Saya sudah mencoba dan masih sering gagal siiihhh...dan ada satu efek yang baru saya sadari
Saya merasa lebih bahagia!
Bukan karena hidup jadi lebih mudah, simply karena saya menahan diri untuk mengeluh
Dan ada lagi yang bikin saya tambah yakin percobaan ini baik sekali buat diri saya...
Beberapa orang, bahkan seorang GM yang jarang ketemu saya,
Bilang kalau saya...ceria...
Wah!
Dan padahal saya baru mulai ‘percobaan’ ini sebulan lebih dikit.
Mereka tidak bilang saya berubah
Mereka hanya jadi merasa kalau saya ceria
Menyenangkan *nyengir lebar

Tuesday, April 24, 2012

Mengerti, memahami

Hwa...berlalu sebulan ya sejak post yang terakhir...
Alesannya? Ketahuan seseorang yang namanya belum bole disebut, hahaha
Jadi, rada gak PeDe mau nerusin update
tapi kalo mau di 'kubur' kok sayang....
Jadi, berani aja deh....dirimu yang kutahu mengintip, silahkan dehhh :D

Dalam  hidup ada kalanya kita kena prahara...badai...masalah...
Waktu itu terjadi, catat sungguh-sungguh dalam hati, siapa yang selalu sanggup dampingi
Tapi saya bukan mau membahas para sohib setia yang terbuktikan melalui waktu dan ujian yang maha
Justru saya mau membahas mereka yang –kita anggap- tidak lulus ujian itu
Teman, saudara, kenalan dan siapa pun yang kita anggap ‘gagal‘ menunjukkan kesetiaan dan penguatan atau penghiburan di masa gelap

Beberapa saat yang lalu saya mengalami ujian yang kalau hanya dibilang berat rasanya terlalu menggampangkan
Kejadian ini membuat saya mencintai terik matahari dan membenci gelap
Karena agak sulit merasa depresi ketika hari cerah dan panas menyengat,
Saya yang menyukai sepi dan malam berbalik membencinya
Kejadian ini membatasi saya untuk merasa senang karena rasanya salah merasa bahagia di kala situasi sedang gelap gulita
Singkatnya, situasi itu membuat saya terlihat hidup padahal rasanya mati
Mama saya didiagnosis terkena kanker stadium 4!

Di saat-saat kelam itu saya berkesempatan melihat siapa yang sanggup tegar mendampingi saya
Walau secara fisik mereka tidak ada bersama saya tapi lewat banyak media mereka menemani saya
Pesan singkat, pesan lewat messenger maupun telpon mengalir pada saya
Dan pada saat-saat begini juga, tanpa saya hindari, ada orang-orang yang membuat saya kecewa amat sangat
Semakin dekat kita dengan seseorang, semakin tinggi ekspektasi kita dan rasa kecewa yang kita rasa juga semakin dalam jika tak terpenuhi

Tujuh bulan sudah berlalu sejak kepergian mama
Saya masih belum sanggup mengenang beliau
Saya memilih menghindar
Masih terlalu melumpuhkan rasa di benak saya mengingat beliau
Dan....saya masih berusaha keras memaafkan mereka yang mengecewakan saya
Ketika beberapa teman mengalami kerabatnya yang menderita sakit parah seperti mama dahulu
Saya menyadari, tanpa pengalaman saya, saya pun mungkin akan kebingungan harus bagaimana
Kematian bukan hal yang mudah dihadapi
Kepedihan yang dirasakan orang-orang terkasih melihat kesakitan orang yang mereka cintai berjuang untuk hidup, tidak mungkin dibagi
Saya mampu ber-empati karena saya pernah di posisi mereka
Dan kini saya memaksa diri untuk memahami
Untuk mereka yang belum pernah menapaki jalan ini
Tak mungkin mereka mengerti
Oleh karena itu, saya, yang jauh lebih tahu, harus lebih mampu mengampuni

#rinduku.mom#

Sunday, March 25, 2012

Finally...

I finally made it. My first post for my new blog.
Sebenernya udah lama pengen komit nulis. Tapi seperti nasib kebanyakan resolusi, diawali oleh niat baik dan berakhir berdebu di sudut hati *tzaaahh
Akhirnya setelah bertahun-tahun 'cuma' rajin ngikutin blog banyak orang dan wira-wiri baca postingan orang, dibuat deh blog ini.
Gak pake konsep susah.
Gak pake idealis.
Pokoknya dimulai :)

Pada postingan pertama ini mau ngomong soal teknologi yang mendekatkan orang yang udah jauh banget dalam arti waktu en jarak. Ya gak sampe beda benua, tapi kepisah propinsi sejak jaman kelas 2 SMP bikin saya 'terkucil' dari sahabat-sahabat paling saya sayang. Kami punya geng yang namanya masih dikenang bukan hanya oleh kami anggotanya, tapi juga temen2 diluar 'geng'. Jayus sebenernya artinya tapi karena tidak banyak orang tahu jadinya berasa ekslusif =P
Eniwei, setelah puluhan tahun, berkat teknologi telpon pintar bernama blekberi kami ketemu. Gak semua sih, ada 2 orang yang blm punya. Kami pun mulai kontak lagi. Bikin grup. Share a lot. Dan karena kontak-kontakan ini, rasanya kangen sekali ingin bertemu. Dan terwujud bulan Feb 2012 kemaren di Bandung. Suenangnyaaa....buat mereka yang nyaris selalu bareng mungkin tidak se-heboh perasaan saya sih, hehehe

Ngobrol punya ngobrol, dengan dipersatukan niat mulia ingin jadi orang kaya raya pake banget, kami mulai rada serius bahas macam-macam. Nahhh...salah satu resolusi yang -menurut saya pribadi- oke sekali yaitu program mau hidup sehat dengan badan aduhai. Pereu banget ya, huahahahahaha.
Yang kami nilai bukan seberapa banyak berat yang turun, tapi pengurangan lingkar2 tubuh kami ini. Jadi harus ukur lingkar pinggang, paha, lengan, etc endebrei. Itu yang mencegah siapapun dari kami untuk hanya berdiet karena kami yakin hanya olahraga solusi yang oke untuk hidup lebih sehat dan bersinar *lama2 kayak iklan obat

Saya belum mengukur lingkar2badan untuk dicatat dan 'dilombakan' oleh kami. Tapi saya sudah mulai olahraga lagi. Lagi? Iya, sebenernya saya suka olahraga...tapi karena saya tipe ribet yang agak cerewet soal tetek bengek, sering olahraga itu males saya jalani kalo syarat2 cerewet saya gak terpenuhi. Kolam terlalu kecil lah untuk berenang maksimal; tempat senam yang pengajarnya suka berputar2melompat bikin show sendiri; sampai faktor yang gak bisa diapa2in seperti sore yang nyaris selalu hujan bikin saya urung olah raga. Nah, kebetulan saya baru nemu kolam renang yang sangat amat memenuhi kecerewetan saya. Faktor jarak yang amit2 jauhnya berusaha saya siasati sebisanya dengan 'numpang' temen kesana. Karena saya amat suka berenang dan kolam ini amat sangat oke!

Saya berdoa semoga jalan di depan dilancarkan untuk bentuk olahraga lain atau kalau hanya berenang saya akan cari solusi supaya bisa ke kolam yang -wahai-jauhnya- minimal 2 kali seminggu. Bayar orang nganter jemput juga biar deh! Sehat itu mahal. Cantik apalagi. Kalau ringan ngabisin duit ratusan ribu buat sekali jalan ke mall, harusnya untuk kesehatan lebih ringan lagi. Harus mulai mengerti kalau olahraga itu bukan kebutuhan tertier atau sekunder...olahraga itu kebutuhan primer. Sekian.