Monday, September 17, 2012

Stop Whining

Pilihan hidup
Saya sedang dikelilingi beberapa teman yang (menurut saya) sedang menipu diri.
Saya memahami patah hati dan jelas, pernah ngalamin namanya patah hati sampai jadi tolol. Siapapun yang pernah mengalami patah hati pasti bisa berempati dan bahkan bisa mengingat jelas kejadian tersebut walau sudah lama berlalu. Makanya waktu nemu blog ini pastinya saya juga ikut lelehh…
Nah, seperti yang sudah diketahui bersama, perasaan sih sulit ya (kalau gak boleh dibilang gak bisa) diatur. Seperti kata Meredith Grey di Grey’s Anatomy ke Finn waktu milih Derek
“…and you may even be the better guy. But…he’s the one. And I wish he wasn’t.” Kira-kira si Meredith ini helpless dan berharap sebenernya kalau si dokter ganteng ini bukanlah ‘the one’.


Isn't he just yummy??!
                            
Oh the miserable road we chose for the sake of ‘the one’. Sama dari pihak si Derek oge. Dia juga jengkel sama diri sendiri karena biar bagaimanapun dia berusaha perbaiki pernikahannya dengan sang istri, Addison (which by the way gak kurang cantik atau pun kurang pinter), Meredith tetep yang dia liatin dengan matanya yang so McDreamy. Both tried to do the right thing.
Intinya, semua yang udah ngelewatin masa jatuh hati bukan sama yang orang diinginkan untuk dijatuhi hati, pasti ngerti rasanya patah hati.
Saya ingin membahas tindakan kita nyikapin jatuh hati ini.
Iya memang rasanya kiamat. Rasanya heran kenapa kalau memang bukan jodoh kok tetep cintaaa (seperti syair lagunya Daniel Bedingfield: ‘If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am?’).
Itu wajar kok. Cinta itu gak bisa diatur.
Tapi ada yang bisa kita atur. Keputusan kita. Tindakan kita.
Kadang, keputusan sering gak sejalan sama hati. And it sucks, I know. Been there, done that. Jadi dewasa emang gak enak #eaaa
Makanya mungkin banyak alay yang berusia lebih dari 20 tahun; gak bisa move-on dari ke-ABG-annya. Soalnya masa ABG adalah masa yang ringan (ternyata ya!) dibanding setelahnya *nuduh
Kalau kamu dilecehin pasangan kamu, diselingkuhin, dikatain bodoh, dijanjiin dinikah tapi diundur terus sampe lewat setaun…kira-kira pinter gak kalau tetep pertahanin hubungan sama dia?
Nah tapiii…kalau memutuskan untuk bertahan – dengan alasan romantis picis seperti: cinta – yah, jangan cengeng. Udah tau dia tukang selingkuh dan udah lebih dari 3 kali ketahuan (entah berapa kali yang gak ketauannya), tetep juga dipertahankan; jadilah dewasa dan bertanggung jawab. Artinya, nggak ada yang paksa kamu untuk terus bersama dia, apapun yang terjadi, ya resiko. Iya tho? Semua temen dan kenalan udah menyarankan jangan diterusin. Kamu juga udah berniat demikian tapi, sekali lagi atas nama cinta (nyengir ah), kamu mencoba untuk bertahan dan nerima dia kembali.
Keras? Iya kali ya. Soalnya….hmmm…masalah hidup itu..banyak yang lebih berat (imho) dari cinta-cintaan. Kalau kerjaan sampe berantakan karena pacar, aduh…
Mungkin ada yang kerja hanya untuk have fun; tapi biarpun demikian, nangis di kantor en diketahui nyaris semua kolega, sangat tidak profesional. Apalagi mengumbar cerita untuk kesekian kalinya dikhianati pacar. People will lose respect.
Dan…bukan mau mendoakan atau menakut-nakuti, hidup ini seneng banget lempar-lempar cobaan yang hanya bisa kita jalanin dengan ikhlas dan berserah. Nothing we can do to make it good. Seperti kehilangan orang terkasih karena kematian, kehilangan pekerjaan, sakit yang belum ada obatnya..those kind of things. Kamu bisa berusaha macam-macam namun untuk hal-hal seperti ini, hasilnya ada dalam kuasa-Nya.
Untuk hal-hal yang masih bisa kamu tangani sendiri, please, jadilah cerdas.
Tidak apa-apa kamu masih menangis mengenang dia sampai bertahun-tahun. Bisa dimengerti kamu masih galau sampai ‘nyampah’ di dunia maya dan nyata. Seperti yang saya bilang, perasaan itu gak bisa diatur.
Namun keputusan kamu, apa yang kamu lakukan adalah tanggung jawab kamu. Kalau memang kamu ‘suka’ menderita, silahkan. Hanya, hargai orang-orang yang begitu peduli dan meminta kamu memutuskan jalan yang lebih baik. Caranya? Jangan manja. Jalanin keputusan kamu sampai titik darah penghabisan kalau memang itu yang kamu inginkan. Jangan merengek, mengeluh dan terus-terusan bertanya “Kenapa begini sih hidupku?”. Itu seperti kamu memegang setrika panas. Semua disekitar kamu menjerit suruh kamu lepasin. Kamu gak lepasin. Tapi kamu terus menerus menjerit “Aduh panas..tolong…panas banget.” -___- !
Biasanya yang dibilangin begini akan mengeluh seperti ini“Kamu gak tahu sih rasanya jadi saya.” Kalau sudah itu yang mereka katakan, saya hanya diam tersenyum…dan kembali berjuang dalam diam membereskan hati saya sendiri.

2 comments:

  1. Boooowwwwww....gue niiiihhh...fan berat Grey's Anatomy. Beuraaat banget lah pokoknya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Edun ih baru liat sekarang..hehehe
      Matanya luar binasa kan ya mbaaakkk..
      *sambil sumringah karena senang dikunjungi mbak Rika*

      Delete